DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
MODUL IX
“DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)”
Diajukan untuk
memenuhi salah satu Mata Kuliah Bahasa Pemrograman 1
Disusun Oleh
Reza
Adhicahyasmara
20160910092
Sistem
Informasi 2016 C
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER
PROGRAM
STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS
KUNINGAN
2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan Laporan Praktikum Jaringan Komputer. Shalawat dan salam kita hanturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyusun laporan ini dengan tema Pengenalan Jaringan Dengan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Laporan ini menjelaskan tentang konfigurasi IP Address secara otomatis dengan DHCP.
Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua kami masing-masing dan terima kasih kepada dosen Jaringan Komputer yaitu Iwan Lesmana S.Kom., M.Kom yang telah membimbing penulis dalam menyusun laporan.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya laporan ini.
Kuningan, 6 Januari 2018
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Landasan
Teori
1.2 Masksud dan Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Desain Jaringan
2.2 Konfigurasi DHCP Server
2.2 Konfigurasi DHCP Server
2.3 Konfigurasi DHCP Client
2.4 Latihan & Tugas
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
Kelebihan DHCP
Kekurangan DHCP
Metode dalam konfigurasi DHCP ada dua,diantaranya:
Dengan menggunakan simulator cisco packet tracer, tambahkan switch dan server kemudian sambungkan dan berikan IP Address sesuai dengan desain jaringan berikut :
Lakukan penyettingan IP Address Server menjadi static dengan IP Addres : 192.168.0.3/24 Subnetmask 255.255.255.0 Default Gateway 192.168.0.1 dan DNS Server 192.168.0.2
Setting IP Address pada PC0 menjadi DHCP
Lakukan konfigurasi DHCP RANGE pada server0, sesuai dengan langkah-langkah berikut:
2.3 Konfigurasi DHCP Client
Rubah konfigurasi IP Address pada PC0 menjadi DHCP, sesuaikan dengan tampilan berikut ini:
Tampak bahwa PC0 otomatis mendapatkan IP Address sesuai dengan IP DHCP Range pada server dan IP Gateway & DNS Server yang sudah ditetapkan dikonfigurasi DHCP Server.
Tampilkan detail konfigurasi IP Address di PC0 dengan menggunakan perintah: ipconfig/all
2.4 Latihan dan Tugas
1. Tambahkan sebuah PC ke jaringan (koneksikan ke Switch Port yang tersedia) kemudian setting IP Address menjadi DHCP!
Diagram jaringan menggunakan dua buah PC, satu buah switch, dan satu buah Server
Lakukan penyambungan dengan kabel straight
2. Tampilkan detail konfigurasi IP Address yang dikirimkan oleh server (IP Lease) kepada PC tersebut)
3. Lakukan konfigurasi DHCP Server, sehingga tiap PC Client mendapatkan IP di alamat network : 10.20.30.0/24 dengan gateway : 10.20.30.1/24 dan DNS Server 10.20.30.2
Lakukan penyetingan server dengan setingan sebagai berikut:
NETWORK 10.20.30.0/24
DHCP RANGE 10.20.30.4 - 10.20.30.254
GATEWAY 10.20.30.1
DNS SERVER 10.20.30.2
IP ADDRESS 10.20.30.3
Maka Server Client akan mendapatkan IP Addres 10.20.30.4 - 10.20.30.254
Maka secara otomatis akan mendapatkan IP pada masing-masing PC sebagai berikut :
4. Buktikan dengan menampilkan hasil perintah ipconfig/all salah satu PC Client!
1.1 Landasan Teori
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
Kelebihan DHCP
- Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
- DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang tidal bisa dipakai oleh client yang lain.
- DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
- Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
- Mencegah terjadinya IP conflict.
Kekurangan DHCP
- Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.
Metode dalam konfigurasi DHCP ada dua,diantaranya:
- Konfigurasi dengan range secara random otomatis IP.Pemberian IP address kepada client secara random dan dapat berubah-ubah namun masih dalam range IP address yang ditentukan.
- Konfigurasi dengan Fixed alamat IP address.Pemberian IP address yang sifatnya tetap value pada client yang memerlukan data MAC address.
1.2 Maksud dan Tujuan
- Memahami tentang Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Desain Jaringan
Dengan menggunakan simulator cisco packet tracer, tambahkan switch dan server kemudian sambungkan dan berikan IP Address sesuai dengan desain jaringan berikut :
Setting IP Address pada PC0 menjadi DHCP
2.2 Konfigurasi DHCP Server
Lakukan konfigurasi DHCP RANGE pada server0, sesuai dengan langkah-langkah berikut:
Lanjutkan dengan menekan tombol Save.
2.3 Konfigurasi DHCP Client
Rubah konfigurasi IP Address pada PC0 menjadi DHCP, sesuaikan dengan tampilan berikut ini:
Tampak bahwa PC0 otomatis mendapatkan IP Address sesuai dengan IP DHCP Range pada server dan IP Gateway & DNS Server yang sudah ditetapkan dikonfigurasi DHCP Server.
Tampilkan detail konfigurasi IP Address di PC0 dengan menggunakan perintah: ipconfig/all
2.4 Latihan dan Tugas
1. Tambahkan sebuah PC ke jaringan (koneksikan ke Switch Port yang tersedia) kemudian setting IP Address menjadi DHCP!
Diagram jaringan menggunakan dua buah PC, satu buah switch, dan satu buah Server
Lakukan penyambungan dengan kabel straight
2. Tampilkan detail konfigurasi IP Address yang dikirimkan oleh server (IP Lease) kepada PC tersebut)
Lakukan penyetingan DHCP pada setiap masing-masing PC
3. Lakukan konfigurasi DHCP Server, sehingga tiap PC Client mendapatkan IP di alamat network : 10.20.30.0/24 dengan gateway : 10.20.30.1/24 dan DNS Server 10.20.30.2
Lakukan penyetingan server dengan setingan sebagai berikut:
NETWORK 10.20.30.0/24
DHCP RANGE 10.20.30.4 - 10.20.30.254
GATEWAY 10.20.30.1
DNS SERVER 10.20.30.2
IP ADDRESS 10.20.30.3
Maka Server Client akan mendapatkan IP Addres 10.20.30.4 - 10.20.30.254
Maka secara otomatis akan mendapatkan IP pada masing-masing PC sebagai berikut :
4. Buktikan dengan menampilkan hasil perintah ipconfig/all salah satu PC Client!
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memeberikan alamat IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan alamat IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta alamat IP disebut sebagai DHCP client. DHCP ini juga memudahkan dalam penyetingan alamat IP Address. Biasanya DHCP sering digunakan untuk sambungan internet (wifi) wireles .
Modul Praktikum Jaringan
Komputer (2017), Kuningan, .Kom-UNIKU
0 Response to "DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)"
Post a Comment